TIDAK ADIL?
Benarkah hidup ini tidak adil??
Harus disadari dibalik pernyataan pragmatis diatas kita lupa untuk sejenak menyeruput kopi diatas meja kerja kita sembari bertanya, apa iya kehidupan yang kita jalani ini tidak adil
Jauh sebelum kita dilahirkan proses yang kita alami juga penuh perjuangan. Bagaimana satu sel pejuang ayah kita yang terbaik saja dari jutaan yang tidak terbunuh oleh pasukan pengawal Rahim ibu. Sehingga satu pemenang sejati yang mampu membuahi sel telur ibu.
Tidak sampai disitu ketika kita sudah ada di kandungan, nilai perjuangan semakin menemukan metamorfosa dalam bentuk yang semakin nyata. Terlihat jelas ketika ibu kita menahan letih, payah dan sakit yang semakin bertambah dari hari ke hari.
Dan semua napak tilas perjalanan hidup kita semua penuh tantangan dan kesulitan. Lantas apakah itu membuat kita memiliki hak veto untuk mengutuk Tuhan dengan berdalih hidup ini tidak adil?
Seharusnya kita menyadari di tengah malam sendiri di remangnya cahaya kamar. Mengambil sebuah hikmah bahwa Tuhan ingin kita kuat dan tidak cengeng dengan memberi segala ujian kehidupan.
Mungkin sesekali kita harus mendaki berteman kabut dan berselimut dingin Udara pegunungan, agar pori2 kulit kita terbuka, agar peredaran darah kita lancar, agar paru2 kita mengembang sempurna, dan agar isi kepala kita dipenuhi oksigen murni.
Sehingga kita bisa menyadari dan membandingkan apa yang kita tidak miliki itu tidak sebanding dengan apa telah kita miliki. Bahwa apa yang Tuhan beri jauh lebih besar dengan apa yang tidak diberi.
Mari menjelajah Bumi Pemberiannya agar mampu mengambil hikmah,
Salam Literasi, Salam Aksara.
